Pengalaman yang Tidak Berdaya



      Berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 lalu. Entah kesedihan level berapa yang saya rasakan. Tepat dua tahun saya dan keluarga saya mendapatkan cobaan dari Allah SWT. Saya mempunyai saudara laki-laki dan perempuan, tepatnya saya adalah anak bungsu dari 3 saudara. saudara laki-laki saya bernama Hengky Prasetyo. Ia sedang menjalankan tugas sebagai aparat negara di pulau yang berbeda dari tempat tinggal kami. tepatnya Sulawesi. iyaaa tentu jauh sekali saya rasakan.


well, saya mau cerita tentang pengalaman tak berdaya saya. saudara perempuanku sebut saja Metra atau Etha panggilan kesehariannya didiagnosa memiliki penyakit ganas. Kanker Otak. Yaaa benar saudara perempuan saya mengidap penyakit itu. Cerita ini berawal dari Ibu saya meminta tolong beliau untuk membaca kartu identitas yaitu KTP. Pada saat itu ia tidak membaca dikarenakan penglihatan yang kabur. awalnya ia telah berobat ke Dokter Mata dan di anjurkan menggunakan kaca mata dan tidak ada perubahan pada penglihatannya. tergerak hati Ibu saya untuk langsung membawa kakak saya ke Rumah Sakit terdekat. curiga dengan gejala yang dirasakan, Dokter Saraf dari RSUD Kepahiang langsung memberi rujukan ke RS Tiara Sella untuk pengobatan lebih lanjut. Setiba disana ia mempersiapkan diri untuk pengecekan melalu City Scan. Setelah di cek memang benar ada massa / terjadi pembekuan darah di bagian kanan kepala kakak saya. Kaget? Shocked pasti. semua keluarga langsung lemass tak berdaya. sedih bukan kepalang.

Apa tindakan selanjutnya ?
Dokter memberi rujukan kembali untuk melanjutkan pengobatan ke RS Dharmais Jakarta. setelah selesai semua persyaratan dan perlengkapan apa saja yang harus di bawa, kakak saya berangkat bersama ibu dan ibu mertuanya. setiba disana Dokter Bedah menganjurkan untuk segera di oprasi untuk melakukan pengangkatan tumor di kepala nya. 

Seperti memakan buah simalakama.
keputusan yang sangat sulit bagi kakak saya dan keluarga besar saya. ayah saya tidak mendukung untuk melakukan pengangkatan tumor tersebut. Ibu saya pun ragu tetapi semua ingin yang terbaik untuk kesembuhan kakak saya.ibu saya bertanya sama kakak saya " gimana ya? (panggilan singkat kakak saya) 
siap nggak? semua balik ke kamu." kakak saya langsung menjawab " tidak bu, saya tidak mau operasi saya sangat tidak siap. yaa memang seperti buah simalakama operasi salah tidak pun juga salah.

Dokter bedah dsana sangat tegas untuk segera melakukan operasi pengangkatan tumor karena lambat laun sel sel kanker tersebut akan menyebar keseluruh tubuh kakak saya. seperti yang kakak saya rasakan, gejalan kanker tumor tersebut telah merusak sel sel tubuh sehingga ada beberapa organ tubuh kakak saya mulai mengalami gangguan.  

setelah bermalam berdiskusi akhirnya kakak saya dan keluarga pulang kembali ke Bengkulu tanpa melakukan operasi. iya harus pulang karena operasi tidak bisa dilakukan jika pasien saja tidak siap :(
mereka pulang dengan membawa obat herbal dan alat therapy untuk kesembuhan kakak saya.
selama 1 tahun kakak saya mengkonsumsi obat herbaldan melakukan therapy akupuntur. keluarga selalu memberi big support untuk kakak saya. saya pribadi sebagai adiknya sangat termotivasi dari beliau, beliau mempunyai semangat yang besar, so strongg women i ever have in the world, ga pernah ngeluh, dan sellau sabar :)

sayangnya berjalan satu tahun, berobat kesana kemari tidak ada perubahan malah keadaan kakak saya makin memburuk. sudah habis cara keluarga saya untuk mengobati beliau, tetap saja belum mendapatkan jalan keluar yang terbaik. karena kakak saya merasakan kondisi diri yang memburuk, semakin hari semakin drop. beliau sendiri yang menginginkan untuk melakukan operasi. tidak ada pilihan lain, keluarga besar saya menyetujuinya. suami kakak saya mengurus kembali semua berkas dan perlenkapan untuk dirujuk ke RS M Husen Palembang. tepat hari selasa pagi semua berangkat ke Palembang. Selama satu bulan kakak saya mendapatkan perawatan intensif sebelum mendapatkan giliran operasi. seperti yang saya ketahui di Rs M Husen itu banyak sekali pasien yang akan melakukan operasi baik itu operasi ringan dan berat. setelah satu bulan berlalu, hari kamis pukul 13.00 WIB kakak saya melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian kepalanya. sebelum memasuki ruangan operasi, jurur saya pribadi berat untuk melepaskan beliau. tangan ia yang sangat erat menggenggam tangan saya membuat saya meneteskan air mata. begitupun ibu dan ayah saya. sangat berat hati melepaskan ia di ruang operasi. satu jam berlalu kemudian salah satu keluarga saya dipanggil ke ruang dokter. Apa hasilnya? dokter memperlihatkan massa / tumor / daging yang telah di angkat tersebut. tepat pukul 14.15 WIB operasi selesai dilakukan. beliau pun di pindahkan ke ruang ICU selama 7 hari kakak saya mengalami koma dan belum sadarkan diri. disana ia bersama ayah dan ibu saya yg sangat sabar menjaga kakak saya, karena satu hari setelah selesai operasi saya harus kembali ke Bengkulu untuk melakukan UAS semester 4. beberapa hari kemudian, kejadian yg tidak diinginkan pun terjadi. di hari ke lima puasa ramadhan pada saat itu, rabu 31 Mei 2017 pukul 13.15 WIB kakak kami menghembuskan nafas yang terakhir kalinya. Kado tersedih, terburuk bagi saya karena tepat 27 Mei kemarin saya berulang tahun..

seperti tak percaya, secepat itu Tuhan kau mengambil satu satu nya kakak perempuan saya?
yaaa harus terima ini semua adalah kehendak Tuhan. memang berat sekali menerima kenyataan, sampai sekarang, detik sekarang, dissan saya lagi mengetik cerita ini pun saya kembali meneteskan air mata karna memang Jiwa nya lah yang pergi Raga nya tetap disini dihati ini. forever :") mencoba ikhlas dan harus ikhlas karena beliau tidak merasakan sakit lagi, dan saya yakin ika ia udah di surga Tuhan, Allah SWT.

The last, kehilangan orang yang kita sayang, orang terdekat kita, saudara sedarah memang sangat menyakitkan dan tidak akan ada yang bisa menggantikan beliau di hati saya.








Komentar

Postingan Populer